Cara Mudah Cegah Virus Menyebar ke Komputer
November 26, 2013
Add Comment
kali ini saya akan membagikan sedikit trik untuk mencegah virus menyebar ke komputer
Ok langsung saja pada intinya :
Matikan Fitur Autorun
Ini merupakan langkah pertama yang wajib dilakukan. Walaupun cukup mudah dan ampuh, namun sayang Turn off Autoplay sering diabaikan oleh para pengguna windows. Mengapa harus mematikan autoplay alias autorun? Karena salah satu cara penyebaran virus adalah melalui removable media, seperti flash disk, mmc, cd, dvd, dan disket (masih ada yang pakaikah?). Ketika kita memasukkan removable media, secara otomatis windows akan me-scan content dari removable media tersebut, dan menawarkan list program yang dapat digunakan untuk membuka file-file yang ada di media tersebut.
Sebetulnya ini merupakan fitur yang bertujuan untuk mempermudah kita dalam mengakses file di removable media tersebut. Namun, bila di root dari removable media tersebut ada file autorun.inf, maka windows akan otomatis menjalankan file tersebut. Nah, biasanya virus akan menyebar dengan memanfaatkan file autorun.inf ini. Jadi, saat windows menjalankan autorun dari sebuah virus, maka virus akan aktif di memori, dan mulai menyebar ke komputer.
Nah, untuk mencegah penyebaran virus ini, maka alangkah baiknya kita matikan saja autoplay windows. Mudah kok, login sebagai user administrator, jalankan Group Policy Editor, trus enablekan pilihan Turn off Autoplay. Untuk menjalankan Group Policy Editor, ketik gpedit.msc pada menu run atau di command prompt. Sedang untuk pilihan turn off autoplay, ada di Administrative Templates >> System. Enablekan pilihan turn off autoplay yang ada di Computer Configuration dan di User Configuration.
Sebelum lanjut ke langkah berikutnya, ada satu pengecualian untuk cd/dvd rom. Walau fitur autoplay sudah mati, namun ternyata windows tetap akan menjalankan autorun yang terdapat pada cd/dvd bila kita me-double click-nya pada windows explorer. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah. Bila kita langsung me-double click drive cd tersebut, maka windows akan menjalankan file autorun yang terdapat dalam cd tersebut, dalam gambar ini dalam cd drive terdapat cd driver dari printer Canon.
Kok gitu sih? Kan autoplaynya sudah dimatikan? Apa jurusnya kurang manjur ya? Hehe, entahlah. Namun, alasan yang mungkin dapat menjawab rasa penasaran kita adalah karena menu default yang dipilih oleh windows adalah AutoPlay. Menu default? Maksudnya? Bila kita klik kanan drive tersebut, maka akan tampil contex-menu seperti gambar di bawah ini. Dan bisa kita lihat, yang dicetak tebal adalah pilihan AutoPlay, nah inilah yang kumaksud default menu. Istilah yang aneh, hehe.
Tampilkan Hidden Files and Folders serta File Extension
Caranya mudah kok, pada folder options, hilangkan centang pada pilihan Hide extensions for known file types dan Hide protected operating system files (Recommended). Serta pilih opsi Show hidden files and folders. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
Ketahui Ciri-Ciri Umum File Virus
Ciri virus yang masih digunakan para pembuat virus adalah menggunakan ikon folder tapi bertipe application, berekstensi .exe, serta mempunyai size. Selain ikon folder, ikon yang sering digunakan adalah ikon dari microsoft word .doc dan ikon file .dll. Selain menggunakan ikon, biasanya file virus bertype .exe, .scr, .dll, .bat, .com, .sys, .vbs. Nah, untuk lebih mudah membedakan file virus atau file asli, alangkah baiknya kita menampilkan hidden files and folders serta file extension seperti pada langkah sebelumnya agar kita dapat dengan mudah membedakan antara file virus dengan file data yang sebenarnya. Untuk memudahkan membedakan file virus atau bukan, sebaiknya gunakan tampilan detail pada windows explorer.
Gunakan Antivirus yang Up2Date
Apapun antivirusnya, mau yang free atau berbayar, tak masalah, yang penting up to date. Secanggih dan semahal apapun antivirus yang kau pakai, tak ada artinya bila tak pernah diupdate. Aku sangat menyarankan dua kategori antivirus. Satu buatan lokal seperti ansav, pcmav, smadav. Dan satu lagi buatan interlokal, seperti antivir, avg, norman, avast. Ingat, antivirus free tak masalah, yang penting up 2 date. Berapa banyak antivirus yang harus diinstal? Sebanyak apapun tak masalah. Tapi, sangat disarankan untuk menggunakan satu atau dua antivirus guard saja.
Jadi, bila kita ingin pakai 10 antivirus berbeda, manfaatkan untuk scan virus saja, sedang fitur real time protection atau guard, gunakan 2 antivirus yang paling kamu andalkan. Biar tidak memberatkan komputer aja. It's up to you.
Hindari Situs-Situs Porno dan Penyedia Software Bajakan
Kebanyakan situs porno dan penyedia software bajakan atau crack itu baik hati. Selain menyediakan barang ilegal dengan gratis, mereka juga memberikan bonus berupa program kecil yang dijamin bakal membuat harimu penuh dengan warna.
Saran Buat yang Ingin Belajar Virus dan Antivirus
Berniat menjadi pahlawan pembela kebenaran, penegak keadilan, dengan membasmi virus? Wah ide baik tuh. Tapi jangan sampai kamu menjadi pahlawan gadungan. Niat hati pengen membasmi virus, eh malah kehilangan data penting. Jadi, buat kamu yang berniat belajar membuat virus serta antivirus, sangat disarankan untuk menggunakan kompi khusus untuk keperluan uji coba. Jadi, kalaupun virus yang sedang dibuat atau diteliti ternyata merusak sistem dan menghapus data-data penting, tak usah dipusingkan.
Bagaimana kalau cuma punya satu kompi aja? Alternatif lainnya, kita dapat menggunakan program seperti DeepFreeze, yang dapat membatalkan semua perubahan pada komputer ketika komputer dimatikan, jadi walaupun virus telah mengacak-acak operating system, kita tak perlu khawatir lagi deh. Cara lain dapat menggunakan software virtual machine seperti Microsoft Virtual PC dan VM Ware.
Jangan Terlalu Percaya Pada Antivirus
Ada cerita unik yang kualami saat masih senang menghabiskan uang di warnet. Aku heran, komputer yang setiap hari konek ke internet sehingga bisa tiap jam update virus database, kok masih saja bisa terjangkiti virus ya? Apa jangan-jangan antivirus yang digunakan telah bersahabat dengan si virus ya? Hmm, persahabatan yang aneh ya? Ya... ya... ya...
Cerita unik lainnya, entah kenapa, antivirus yang semula dapat mengenali file virus yang masih tertidur di flash disk, tapi malah sombong sekali sewaktu file virus tersebut sudah aktif di memori. Aneh ya? Apa virusnya punya kemampuan regenerasi (polymorphic) yang canggih? Jadi, secanggih apapun antivirusmu, jangan terlalu percaya akan kecanggihannya. Apalagi percaya akan klaim dan kalimat iklan dari sang pembuat antivirus tersebut.
Bila kompimu sedang tidak digunakan untuk menjalankan aplikasi yang berat, namun keadaan di task manager berkata beda, kemungkinan besar ada virus yang sedang bersarang dan berkembang biak di kompimu. Perhatikan pula jika terdapat nama proses yang aneh di task manager.
Jangan percaya bukan berarti tak percaya sama sekali. Kadang memang kitalah yang terlalu meremehkan. Padahal antivirus telah memberi warning, eh malah kitanya egp, emang gua pikirin. Begitulah, susah memang menjadi manusia itu.
Bila Tak Sengaja Mengaktifkan Virus
Sebagai penutup, aku akan share pertolongan pertama pada kecelakaan virus. Haduw, istilah yang aneh lagi nih. Hehe. Bila tak sengaja mengaktifkan virus, apa yang harus dilakukan? Instal ulang OS? Itu kalau sudah tak tertolong lagi. Langkah pertama yang perlu dicoba adalah sebisa mungkin mematikan proses dari virus tersebut, menghapus jejaknya di komputer, dari file induk hingga file cadangannya, serta menghapus string registry yang digunakan untuk otomatis menjalankan virus tersebut ketika startup. Dan yang terpenting, jangan buru-buru merestart kompi, usahakan sebisa mungkin sang virus telah lenyap dulu.
Ingat!! Jangan buru-buru me-restart komputer. Mengapa? Eh-hem, bisa dibilang, saat kita mengaktifkan virus, sebenarnya kesaktian virus tersebut belum aktif 100%. Ada setting dan atau perubahan yang hanya akan take effect ketika kita log off atau saat kita me-restart komputer. Oleh karenanya, ketika sang virus masih loyo, kita dapat lebih mudah membasminya. Gunakan antivirus yang telah terinstal di kompi untuk membasmi sang tamu tak diundang tersebut.
Bila ternyata antivirus tidak dapat mengenali sang tamu, maka kita dapat mencoba untuk mengusirnya secara paksa. Antivirus yang kusarankan untuk melakukan pemusnahan virus dalam kondisi ini adalah smadav. Bukannya memromosikan smadav, tapi memang setahuku hingga saat ini hanya antivirus ini yang menyediakan fasilitas yang sangat bermanfaat seperti scan registry yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi registry dari virus, serta process explorer, bisa untuk menghentikan proses dari virus.
Bila virus terlalu canggih, sehingga tidak bisa diterminate dengan cara biasa, system restore adalah jurus selanjutnya yang patut dicoba. Yang penting, jangan sampai komputermu restart. Ingat!! Jangan sampai restart!!
Ada saran atau kritik? Silakan tulis lewat komen. Sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat!! Amin.
Ok langsung saja pada intinya :
Matikan Fitur Autorun
Ini merupakan langkah pertama yang wajib dilakukan. Walaupun cukup mudah dan ampuh, namun sayang Turn off Autoplay sering diabaikan oleh para pengguna windows. Mengapa harus mematikan autoplay alias autorun? Karena salah satu cara penyebaran virus adalah melalui removable media, seperti flash disk, mmc, cd, dvd, dan disket (masih ada yang pakaikah?). Ketika kita memasukkan removable media, secara otomatis windows akan me-scan content dari removable media tersebut, dan menawarkan list program yang dapat digunakan untuk membuka file-file yang ada di media tersebut.
Sebetulnya ini merupakan fitur yang bertujuan untuk mempermudah kita dalam mengakses file di removable media tersebut. Namun, bila di root dari removable media tersebut ada file autorun.inf, maka windows akan otomatis menjalankan file tersebut. Nah, biasanya virus akan menyebar dengan memanfaatkan file autorun.inf ini. Jadi, saat windows menjalankan autorun dari sebuah virus, maka virus akan aktif di memori, dan mulai menyebar ke komputer.
Nah, untuk mencegah penyebaran virus ini, maka alangkah baiknya kita matikan saja autoplay windows. Mudah kok, login sebagai user administrator, jalankan Group Policy Editor, trus enablekan pilihan Turn off Autoplay. Untuk menjalankan Group Policy Editor, ketik gpedit.msc pada menu run atau di command prompt. Sedang untuk pilihan turn off autoplay, ada di Administrative Templates >> System. Enablekan pilihan turn off autoplay yang ada di Computer Configuration dan di User Configuration.
Sebelum lanjut ke langkah berikutnya, ada satu pengecualian untuk cd/dvd rom. Walau fitur autoplay sudah mati, namun ternyata windows tetap akan menjalankan autorun yang terdapat pada cd/dvd bila kita me-double click-nya pada windows explorer. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah. Bila kita langsung me-double click drive cd tersebut, maka windows akan menjalankan file autorun yang terdapat dalam cd tersebut, dalam gambar ini dalam cd drive terdapat cd driver dari printer Canon.
Kok gitu sih? Kan autoplaynya sudah dimatikan? Apa jurusnya kurang manjur ya? Hehe, entahlah. Namun, alasan yang mungkin dapat menjawab rasa penasaran kita adalah karena menu default yang dipilih oleh windows adalah AutoPlay. Menu default? Maksudnya? Bila kita klik kanan drive tersebut, maka akan tampil contex-menu seperti gambar di bawah ini. Dan bisa kita lihat, yang dicetak tebal adalah pilihan AutoPlay, nah inilah yang kumaksud default menu. Istilah yang aneh, hehe.
Tampilkan Hidden Files and Folders serta File Extension
Caranya mudah kok, pada folder options, hilangkan centang pada pilihan Hide extensions for known file types dan Hide protected operating system files (Recommended). Serta pilih opsi Show hidden files and folders. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
Ketahui Ciri-Ciri Umum File Virus
Ciri virus yang masih digunakan para pembuat virus adalah menggunakan ikon folder tapi bertipe application, berekstensi .exe, serta mempunyai size. Selain ikon folder, ikon yang sering digunakan adalah ikon dari microsoft word .doc dan ikon file .dll. Selain menggunakan ikon, biasanya file virus bertype .exe, .scr, .dll, .bat, .com, .sys, .vbs. Nah, untuk lebih mudah membedakan file virus atau file asli, alangkah baiknya kita menampilkan hidden files and folders serta file extension seperti pada langkah sebelumnya agar kita dapat dengan mudah membedakan antara file virus dengan file data yang sebenarnya. Untuk memudahkan membedakan file virus atau bukan, sebaiknya gunakan tampilan detail pada windows explorer.
Gunakan Antivirus yang Up2Date
Apapun antivirusnya, mau yang free atau berbayar, tak masalah, yang penting up to date. Secanggih dan semahal apapun antivirus yang kau pakai, tak ada artinya bila tak pernah diupdate. Aku sangat menyarankan dua kategori antivirus. Satu buatan lokal seperti ansav, pcmav, smadav. Dan satu lagi buatan interlokal, seperti antivir, avg, norman, avast. Ingat, antivirus free tak masalah, yang penting up 2 date. Berapa banyak antivirus yang harus diinstal? Sebanyak apapun tak masalah. Tapi, sangat disarankan untuk menggunakan satu atau dua antivirus guard saja.
Jadi, bila kita ingin pakai 10 antivirus berbeda, manfaatkan untuk scan virus saja, sedang fitur real time protection atau guard, gunakan 2 antivirus yang paling kamu andalkan. Biar tidak memberatkan komputer aja. It's up to you.
Hindari Situs-Situs Porno dan Penyedia Software Bajakan
Kebanyakan situs porno dan penyedia software bajakan atau crack itu baik hati. Selain menyediakan barang ilegal dengan gratis, mereka juga memberikan bonus berupa program kecil yang dijamin bakal membuat harimu penuh dengan warna.
Saran Buat yang Ingin Belajar Virus dan Antivirus
Berniat menjadi pahlawan pembela kebenaran, penegak keadilan, dengan membasmi virus? Wah ide baik tuh. Tapi jangan sampai kamu menjadi pahlawan gadungan. Niat hati pengen membasmi virus, eh malah kehilangan data penting. Jadi, buat kamu yang berniat belajar membuat virus serta antivirus, sangat disarankan untuk menggunakan kompi khusus untuk keperluan uji coba. Jadi, kalaupun virus yang sedang dibuat atau diteliti ternyata merusak sistem dan menghapus data-data penting, tak usah dipusingkan.
Bagaimana kalau cuma punya satu kompi aja? Alternatif lainnya, kita dapat menggunakan program seperti DeepFreeze, yang dapat membatalkan semua perubahan pada komputer ketika komputer dimatikan, jadi walaupun virus telah mengacak-acak operating system, kita tak perlu khawatir lagi deh. Cara lain dapat menggunakan software virtual machine seperti Microsoft Virtual PC dan VM Ware.
Jangan Terlalu Percaya Pada Antivirus
Ada cerita unik yang kualami saat masih senang menghabiskan uang di warnet. Aku heran, komputer yang setiap hari konek ke internet sehingga bisa tiap jam update virus database, kok masih saja bisa terjangkiti virus ya? Apa jangan-jangan antivirus yang digunakan telah bersahabat dengan si virus ya? Hmm, persahabatan yang aneh ya? Ya... ya... ya...
Cerita unik lainnya, entah kenapa, antivirus yang semula dapat mengenali file virus yang masih tertidur di flash disk, tapi malah sombong sekali sewaktu file virus tersebut sudah aktif di memori. Aneh ya? Apa virusnya punya kemampuan regenerasi (polymorphic) yang canggih? Jadi, secanggih apapun antivirusmu, jangan terlalu percaya akan kecanggihannya. Apalagi percaya akan klaim dan kalimat iklan dari sang pembuat antivirus tersebut.
Bila kompimu sedang tidak digunakan untuk menjalankan aplikasi yang berat, namun keadaan di task manager berkata beda, kemungkinan besar ada virus yang sedang bersarang dan berkembang biak di kompimu. Perhatikan pula jika terdapat nama proses yang aneh di task manager.
Jangan percaya bukan berarti tak percaya sama sekali. Kadang memang kitalah yang terlalu meremehkan. Padahal antivirus telah memberi warning, eh malah kitanya egp, emang gua pikirin. Begitulah, susah memang menjadi manusia itu.
Bila Tak Sengaja Mengaktifkan Virus
Sebagai penutup, aku akan share pertolongan pertama pada kecelakaan virus. Haduw, istilah yang aneh lagi nih. Hehe. Bila tak sengaja mengaktifkan virus, apa yang harus dilakukan? Instal ulang OS? Itu kalau sudah tak tertolong lagi. Langkah pertama yang perlu dicoba adalah sebisa mungkin mematikan proses dari virus tersebut, menghapus jejaknya di komputer, dari file induk hingga file cadangannya, serta menghapus string registry yang digunakan untuk otomatis menjalankan virus tersebut ketika startup. Dan yang terpenting, jangan buru-buru merestart kompi, usahakan sebisa mungkin sang virus telah lenyap dulu.
Ingat!! Jangan buru-buru me-restart komputer. Mengapa? Eh-hem, bisa dibilang, saat kita mengaktifkan virus, sebenarnya kesaktian virus tersebut belum aktif 100%. Ada setting dan atau perubahan yang hanya akan take effect ketika kita log off atau saat kita me-restart komputer. Oleh karenanya, ketika sang virus masih loyo, kita dapat lebih mudah membasminya. Gunakan antivirus yang telah terinstal di kompi untuk membasmi sang tamu tak diundang tersebut.
Bila ternyata antivirus tidak dapat mengenali sang tamu, maka kita dapat mencoba untuk mengusirnya secara paksa. Antivirus yang kusarankan untuk melakukan pemusnahan virus dalam kondisi ini adalah smadav. Bukannya memromosikan smadav, tapi memang setahuku hingga saat ini hanya antivirus ini yang menyediakan fasilitas yang sangat bermanfaat seperti scan registry yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi registry dari virus, serta process explorer, bisa untuk menghentikan proses dari virus.
Bila virus terlalu canggih, sehingga tidak bisa diterminate dengan cara biasa, system restore adalah jurus selanjutnya yang patut dicoba. Yang penting, jangan sampai komputermu restart. Ingat!! Jangan sampai restart!!
Ada saran atau kritik? Silakan tulis lewat komen. Sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat!! Amin.
0 Response to "Cara Mudah Cegah Virus Menyebar ke Komputer"
Posting Komentar